Jumat, 30 November 2012

Sipnosis Tuhan Tolong Izinkan Aku jadi Pelacur


Seorang Muslimah bernama Nidah Kirani yang tinggal di pondok ki ageng, Tubuhnya dihijabi oleh jubah dan jilbab besar. Dia seorang muslimah yang taat dalam menjalankan ibadahnya, hampir setiapn saat ia lakukan hanya semata-mata beribadah kepada tuhannya. Ketaatanya pada agama membuat dia hampir melupakan masalah lahi/duniawi, sehingga dia berpikir untuk menegakan syariat agama. Dengan semangat untuk menegakan syariat agama pada akhirnya dia memutuskan untuk masuk sebuah organisasi yang berambisi untuk menegakan syariat islam.
Dalam perjalanan nidah kirani dalam aktivis di sebuah oraganisasi tidak selancar yang dia pikirkan sehingga menimbulkan kekecewaan nidah kirani terhadap organisasi tersebut. Organisasi yang dia piker berjalan dalam syariat islam dan menegakan syariat islam ternyata hanya kebohongan belaka. Dalam kebingungan dia berusaha mencari kebenaran dan terus bertanya tapi dia tidak dapat jawabanya. Kekecewaan dia merasa tidak dapat pertolongan dari tuhannya. Dan bahkan dia berpikir tuhan yang selama ini dia agung-agungkan seperti lari dari tanggung jawabnya dan tidak mau menjawab pertanyaan dan keluhannya.
Dalam kekosongan itulah dia mulai terjerembab dalam dunia hitam. Ia lampiaskan dengan free sex dan mengkonsumsi obat-obat terlarang. Hal ini menjungkir balikan lagi dan kepercayaanya. Karena ternyata tampang lahiriah tidak menjamin watak asli seseorang, terbukti dengan semua pria yang telah menidurinya adalah orang yang jika dipandang mata adalah orang-orang terhormat yaitu yang memiliki tampang ustadz, seniman, bahkan seorang aktivis pun juga menidurinya. Maka dicarinya pembenaran-pembenaran yang dapat menguatkan hatinya. Hingga dia pun dapat berdiri tegak, mengangkat dagu, dan menantang dunia, tuhan, dan realitas. Nidah menasbihkan diri untuk melacurkan diri. Sebagai bentuk pemberontakannya pada Tuhan terkasihnya. Sepeti yang tertuang dalam petikan dibawah ini.
“Biarlah aku hidup dalam gelimang api-dosa, sebab terkadang dosa yang dihikmati, seorang manusia bisa belajar dewasa”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management