Dua puluh satu tahun yang lalu… Kau telah melahirkan aku ke dunia yang fana ini. Lahir tanpa sehelai benang pun yang menutupi, tidak berdaya, tidak bisa apa-apa, tidak tahu apa-apa… hanya bisa menangis, menangis, dan menangis.
Namun berkat bimbinganmu, asuhanmu, didikanmu, dan cinta-kasihmu… aku bisa tumbuh dewasa, mandiri, berusaha, dan bertahan hidup dalam segala kondisi bersamamu Ibu…
Betapa selalu teringat dalam benakku… saat-saat melalui masa-masa sulit dalam hidup ini bersamamu Ibu… Kau begitu tegar, kuat, tidak pernah mengeluh, selalu berusaha sebisa mungkin untuk membesarkan ketujuh putra-putrimu… sepeninggal ayahanda tercinta.
Masih selalu terngiyang-ngiyang dalam ingatanku… semua pesan-pesamu Ibu… agar selalu menjaga nama baik keluarga, menjaga harga diri, dan harus bisa mengangkat martabat keluarga. “Jangan pernah membiarkan orang lain bisa menghinamu seenaknya, tunjukkan bahwa kamu mampu berdiri tegak dan bisa sejajar dengan yang lain. Jangan pernah memberi kesempatan kepada orang lain untuk memandangmu sebelah mata, anakku… Ibu yakin kamu bisa!”
Kata-kata itu yang selalu aku pegang dan aku pertahankan hingga kini Ibu… Aku rela melepas semua kebahagiaanku, jika itu akan melukai keluargaku. Aku akan menunjukkan kepada dunia, bahwa aku mampu mewujudkan seperti apa yang Ibu pesankan kepadaku. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan pertolongan dan perlindungan-Nya kepada seluruh keluarga kita. Karena hanya kepada-Nya, kita bisa memohon. Hanya atas perkenan-Nya, semua itu bisa terwujud.
Ibu… menjelang peringatan hari Ibu tahun ini… di antara kesibukan-kesibukanku… aku kembali mengingat semuanya. Aku sangat merindukan kasihmu… dekapnmu… belaianmu… dikala aku gundah, kau selalu ada untukku.
Namun kini… semua itu tak bisa aku rasakan dan aku dapatkan. Aku hanya mampu berkeluh kesah kepada Sang Pencipta di antara dekapan malam. Di saat aku tak mungkin berkeluh kesah kepada suami dan anak-anakku.
Ibu … maafkan jika aku belum pernah bisa membahagiakanmu. Aku belum pernah bisa berbuat yang terbaik untukmu. Aku hanya bisa berusaha mewujudkan semua impian dan cita-citamu Ibu…
Kini aku tak bisa lagi bersimpuh di hadapanmu, Ibu… Semoga Allah Swt senantiasa mengampuni dosa-dosa Ibu… menerima semua amal ibadah Ibu… memberikan tempat yang mulia di sisi-Nya…
Ya Allah, sayangilah kedua orang tuaku seperti beliau menyayangiku, luaskan dan terangilah alam kuburnya, hindarkanlah beliau dari siksa api neraka. Kabulkanlah Ya Rabb… hanya kepada-Mu hamba memohon. Dan hanya Engkaulah Ya Rabb… yang dapat mengabulkannya…
Allahummaghfirlie waliwalidayya warhamhummaa kamaa rabbayaanie shaghiraa…
Ya Allah… Ampunilah aku… kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya… sebagaimana mereka mengasihi aku sejak kecil… Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin…
Allahummaghfirlie waliwalidayya warhamhummaa kamaa rabbayaanie shaghiraa…
Ya Allah… Ampunilah aku… kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya… sebagaimana mereka mengasihi aku sejak kecil… Aamiin Ya Rabbal ‘Aalamiin…
0 komentar:
Posting Komentar